Senin, 23 Juli 2012
MBURO ATE TEDEH KETAREN GEROUP FB COMMONITY 070112
Berawal dari percakapan dengan teman-teman di sebuah Group di FB,tercuat
suatu keinginan untuk bertemu di dunia nyata segaligus mencari indentitas diri
sebaga satu keluarga besar yang memiliki hubungan darah yakni Keluarga besar
KETAREN,yang di selengarakan sabtu,7 janwari 2012.
Awalnya untuk menentukan jawal keberangkatan memiliki kendala dimana saat itu adalah awal tahun,dimana biasanya banyak diadakan pertemuan keluarga di awal tahun,namun mengingat jatwal liburan yang hampir habis maka di selengarakanlah acara ini dengan judul MBURO ATE TEDEH KETAREN GEROUP FB COMMUNITY,yang pada saat itu kegiatannya di awali dengan Touring Medan Desa Raya Brastagi.
Uniknya acara ini adalah sebagian besat peserta waktu itu belum pernah dan rapat pertama dan ke-2 diadakan di dunia maya (FB),baru setelah Rapat ke-3 ada pertemuan nyata yang di selengarakan di Rumah Turang kami Lora Friska Ketaren di daerah sekitar pajak melati. Dengan persiapan apa adanya maka panitia dari Medan yang apa adanya kala itu (Rudi Ketaren,Nando Ketaren,Juli Br.Ketaren,Lora Friska Br.Ketaren,Ade Fani Ketaren) mempersiapkan acara kegiatan dengan bekal apa adanya,namun atas bimbingan dari salah seorang dari orang Tua kami Bapak dari turang kami Lora Fiska Br.Ketaren,kami yakin bahwa cara ini dapat berjalan dengan baik
Atas Berkat dan ijin dari yang kuasa,maka kami adakanlah acara ini dengan keyakinan acara ini dapat terselenggara dengan sukses.adapun yang hadir dalam acara itu semua sudah di dokumenkan pada dokumen Ketaren Geroup. Adapun titik awal keberangkatan Medan dimulai dari SOCCER Play Stastion di sebelah jambur halilintar,Kantor Camat Pancurbatu,Hillpark Sibolangit,Tahura Brastagi dan Desa Raya Brastagi.Sungguh Tuhan sangat memberkati acara itu,perjalannan pulang pergi semua aman dan selamat,tanpa ada hujan dan cuaca yang sangat bersahabat sejuk sepanjang jalan.
Sesampainya di Desa raya waktu itu Kami Disambut Oleh Abangda Betlehem Ketaren yang telah berkordinasi dengan senina-senina yang lain di sana yang telah mempersiapkan jambur sebagai tempat kami berkumpul,sunguh mengharukan saat itu,ku tak mengenal engkau siapa tetapi darah yang mengalir di dalam tubuh ini berkata engkau saudaraku,kita satu keturunan.itulah yang mewarnai pertemuan itu.satu persatu memperkenalkan diri,dengan canda dan tawa semua bercengkerama.
Kegiatan mengalir saja waktu itu,setelah acara perkenalan dilanjutkan dengan Cerita Sejarah Marga KETAREN yang waktu itu di bawakan oleh orang Tua kami Rivana Ketaren orang tua dari Rudi Ketaren.lalu ada sesi Tanya jawab yang di ikuti dengan antusias dari semua peserta yang hadi kala itu. Dilanjutkan dengan acara makan siang lalu bakti social membersikan Tugu TOGAN RAYA,dimana Tugu TOGAN RAYA ini merupakan makam darai salah seorang leluhur KETAREN yakni Bulang Kami TOGAN RAYA yang konon Ceritanya ssakti mandra guna dimana cerita tentang beliau ada juga tulisannya di dalam Blog ini dengan judul Sejarah KETAREN MERGANA (Bulangta TOGAN RAYA).semuanya bersemangat membersihkan lokasi Tugu tersebut,dengan hanya menggunakan tangan. Setelah usai dengan acara membersikan tugu (red.makam) maka setelah itu kami peserta yang dari medan sekitarnya berpamitan utuk meningalkan lokasi yang di ahiri dengan ucapan perpisahan dari abangda Betlehem Ketaren dan di ahiri dengan doa oleh senina kami Encon Ketaren.
Lalu perjalanan di lanutkan dengan acara jalan-jalan ke pagoda Budha di Taman Lumbini Berastagi (tongkeh) disana semua bergembira bias berfoto besama,tertawa dan jajan bersama di gerbang taman lumbini tersebut heheee…,seperti sudah berteman sangat lama,akrap dan penuh kekeluargaan.
. Karena saat itu hari sudah sore kami pun meninggalkan tempat itu , dilanjutkan ajcara tahun baruan Keruma turang kami Juli Br.Ketaren,di daerah Tiang layer Kec.Pancurbatu.disitu juga terlihat keakrapan pun terjalin,peserta yang wanita (Br.Ketaren ) langsung sibuk kedapur untuk menyiapkan makan malam. Setelah acara makan malam Selesai kamipun berpamitan untuk pulang kerumah masing-masing sungguh menyenangkan.
Dan ucapan Terima kasih Buat Rudi Ketaren,Juli Br.Ketaren,Lora Friska Br.Ketaren yang sudah bersedia menyumbangkan materi dan tenaganya untuk terselenggaranya acara ini.
Awalnya untuk menentukan jawal keberangkatan memiliki kendala dimana saat itu adalah awal tahun,dimana biasanya banyak diadakan pertemuan keluarga di awal tahun,namun mengingat jatwal liburan yang hampir habis maka di selengarakanlah acara ini dengan judul MBURO ATE TEDEH KETAREN GEROUP FB COMMUNITY,yang pada saat itu kegiatannya di awali dengan Touring Medan Desa Raya Brastagi.
Uniknya acara ini adalah sebagian besat peserta waktu itu belum pernah dan rapat pertama dan ke-2 diadakan di dunia maya (FB),baru setelah Rapat ke-3 ada pertemuan nyata yang di selengarakan di Rumah Turang kami Lora Friska Ketaren di daerah sekitar pajak melati. Dengan persiapan apa adanya maka panitia dari Medan yang apa adanya kala itu (Rudi Ketaren,Nando Ketaren,Juli Br.Ketaren,Lora Friska Br.Ketaren,Ade Fani Ketaren) mempersiapkan acara kegiatan dengan bekal apa adanya,namun atas bimbingan dari salah seorang dari orang Tua kami Bapak dari turang kami Lora Fiska Br.Ketaren,kami yakin bahwa cara ini dapat berjalan dengan baik
Atas Berkat dan ijin dari yang kuasa,maka kami adakanlah acara ini dengan keyakinan acara ini dapat terselenggara dengan sukses.adapun yang hadir dalam acara itu semua sudah di dokumenkan pada dokumen Ketaren Geroup. Adapun titik awal keberangkatan Medan dimulai dari SOCCER Play Stastion di sebelah jambur halilintar,Kantor Camat Pancurbatu,Hillpark Sibolangit,Tahura Brastagi dan Desa Raya Brastagi.Sungguh Tuhan sangat memberkati acara itu,perjalannan pulang pergi semua aman dan selamat,tanpa ada hujan dan cuaca yang sangat bersahabat sejuk sepanjang jalan.
Sesampainya di Desa raya waktu itu Kami Disambut Oleh Abangda Betlehem Ketaren yang telah berkordinasi dengan senina-senina yang lain di sana yang telah mempersiapkan jambur sebagai tempat kami berkumpul,sunguh mengharukan saat itu,ku tak mengenal engkau siapa tetapi darah yang mengalir di dalam tubuh ini berkata engkau saudaraku,kita satu keturunan.itulah yang mewarnai pertemuan itu.satu persatu memperkenalkan diri,dengan canda dan tawa semua bercengkerama.
Kegiatan mengalir saja waktu itu,setelah acara perkenalan dilanjutkan dengan Cerita Sejarah Marga KETAREN yang waktu itu di bawakan oleh orang Tua kami Rivana Ketaren orang tua dari Rudi Ketaren.lalu ada sesi Tanya jawab yang di ikuti dengan antusias dari semua peserta yang hadi kala itu. Dilanjutkan dengan acara makan siang lalu bakti social membersikan Tugu TOGAN RAYA,dimana Tugu TOGAN RAYA ini merupakan makam darai salah seorang leluhur KETAREN yakni Bulang Kami TOGAN RAYA yang konon Ceritanya ssakti mandra guna dimana cerita tentang beliau ada juga tulisannya di dalam Blog ini dengan judul Sejarah KETAREN MERGANA (Bulangta TOGAN RAYA).semuanya bersemangat membersihkan lokasi Tugu tersebut,dengan hanya menggunakan tangan. Setelah usai dengan acara membersikan tugu (red.makam) maka setelah itu kami peserta yang dari medan sekitarnya berpamitan utuk meningalkan lokasi yang di ahiri dengan ucapan perpisahan dari abangda Betlehem Ketaren dan di ahiri dengan doa oleh senina kami Encon Ketaren.
Lalu perjalanan di lanutkan dengan acara jalan-jalan ke pagoda Budha di Taman Lumbini Berastagi (tongkeh) disana semua bergembira bias berfoto besama,tertawa dan jajan bersama di gerbang taman lumbini tersebut heheee…,seperti sudah berteman sangat lama,akrap dan penuh kekeluargaan.
. Karena saat itu hari sudah sore kami pun meninggalkan tempat itu , dilanjutkan ajcara tahun baruan Keruma turang kami Juli Br.Ketaren,di daerah Tiang layer Kec.Pancurbatu.disitu juga terlihat keakrapan pun terjalin,peserta yang wanita (Br.Ketaren ) langsung sibuk kedapur untuk menyiapkan makan malam. Setelah acara makan malam Selesai kamipun berpamitan untuk pulang kerumah masing-masing sungguh menyenangkan.
Dan ucapan Terima kasih Buat Rudi Ketaren,Juli Br.Ketaren,Lora Friska Br.Ketaren yang sudah bersedia menyumbangkan materi dan tenaganya untuk terselenggaranya acara ini.
Kamis, 19 Juli 2012
PERSADAN KETAREN MERGANA & ANAK BERUNA SE-SUMATERA UTARA TERBENTUK
Sebanyak 288 orang Ketaren Mergana dan Anak Beruna berkumpul di
Jambur Diakonia GBKP Namo Terasi Langkat Sabtu 14 Juli 2012 dalam rangka
Mburo Ate Tedeh (Melepas Rindu) dan membentuk Persadan Ketaren Mergana dan Anak Beruna se Sumatera Utara.
“Ketaren Mergana, dimanapun berada pada mulanya berasal dari Raya Tanah Karo. Ketaren Mergana merupakan keturunan nini Togan Raya dan nini Batu Malar yang sakti mandraguna dan mendirikan Kampung Raya sebagai kuta perbapan Karo-karo Sepulu Dua Kuta. Nini Batu Malar kemudian pergi ke Jahe dan mendirikan banyak banyak Kampung yang sampai sekarang dikenal sebagai kuta-kuta panteken Ketaren seperti Sibolangit, Sembahe, Tiang Layar, Kuta Mbelin dan seterusnya di Deli Sedang dan juga banyak Kampung di Langkat di bekas Kedatukan Serbanaman dan kedatukan Hamparan Perak”, demikian dikatakan Drs. Neken Ketaren dalam sambutannya.
Menurut saudara Betlehem Ketaren yang hadir pada saat itu menuturkan“Karena kita merap (mencar) namun satu darah satu identitas maka wajar saling merindukan. Kita pernah menjalin komukasi dan silaturahmi dalam Persadaan Ketaren Mergana se Kodya Medan, namun belakangan ini telah terjadi kevakuman dan perlu diperbarui lagi”, lanjut Guna Ketaren memaparkan tentang latar belakang pertemuan ini.
Ir. Kataersada yang memperkenalkan diri sebagai sekretaris Lembaga Permusyawaratan Kebudayaan Karo. “Besar kemungkinan kita Ketaren berasal dari India. Saya pernah berkenalan dengan orang India di pesawat, mengetahui saya Ketaren dia mengatakan bahwa di India ada Kampung bernama Ketaren” demikian kata Kataersada.
Otniel Ketaren, Kumala Ketaren, Budi Ketaren dan beberapa saudaranya (cucu alm.Sanggup Ketaren mantan Walikota Siantar) bersama masing-masing utusan juga saling memperkenalkan diri dalam acara yang berlangsung dengan penuh keakraban dibarengi bagi-bagi pengalaman tentang sejarah Ketaren Mergana sebagaimana yang masih dapat dikenang mereka berdasarkan tenah (pesan turun temurun) itu.
Selanjutnya dengan runggun (rapat) yang dihaturkan Anak Beru dicapai kata sepakat bahwa dalam dua minggu ini akan diadakan rapat utusan terbatas dari kampung-kampung panteken Ketaren Mergana guna membentuk susunan kepengurusan. Sistem perutusan ditetapkan dalam rapat itu untuk menjamin terpilihnya pengurus-pengurus yang patut dan mampu menjalankan tugasnya dengan baik.
Mirton Ketaren, S.Sos, Eddy Ketaren dan Arjuna Ketaren terpilih sebagai utusan Kabupaten Karo, Guna Ketaren, Tolen Ketaren Guna Ketaren dan Sudirman Ketaren SH sebagai utusan Deliserdang serta Tima Ketaren sebagai utusan dari Langkat.
Utusan-utusan tersebut selanjutnya dalam rapat ini ditugasi selain untuk membentuk susunan kepengurusan, juga membuat Anggagaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Persadan serta mempersiapkan pertemuan paripurna mendatang yang telah ditetapkan akan dilaksanakan enam bulan mendatang.
Semoga Cita-cita yang mulia ini dapat terlaksana,sehinga rasa persaudaraan diantara kita dapat semakin erat sepperti yang di lakukan pertemuan FB Commonity KETAREN Geroup pada Awal Tanun 2012 yang diadakan di raya,yang membuat hubungan kekerabatan di dunia maya menjadi nyata di dalam komunitas ini.
Thx to Betlehem ketaren yang telah mengijinkan tulisan ini di muat kedalam Blog ini.
“Ketaren Mergana, dimanapun berada pada mulanya berasal dari Raya Tanah Karo. Ketaren Mergana merupakan keturunan nini Togan Raya dan nini Batu Malar yang sakti mandraguna dan mendirikan Kampung Raya sebagai kuta perbapan Karo-karo Sepulu Dua Kuta. Nini Batu Malar kemudian pergi ke Jahe dan mendirikan banyak banyak Kampung yang sampai sekarang dikenal sebagai kuta-kuta panteken Ketaren seperti Sibolangit, Sembahe, Tiang Layar, Kuta Mbelin dan seterusnya di Deli Sedang dan juga banyak Kampung di Langkat di bekas Kedatukan Serbanaman dan kedatukan Hamparan Perak”, demikian dikatakan Drs. Neken Ketaren dalam sambutannya.
Jambur Diakonia GBKP Namo Terasi Langkat Sabtu 14 Juli 2012 dalam rangka Mburo Ate Tedeh KETAREN MERGANA RAS ANAK BERUNA
Menurut saudara Betlehem Ketaren yang hadir pada saat itu menuturkan“Karena kita merap (mencar) namun satu darah satu identitas maka wajar saling merindukan. Kita pernah menjalin komukasi dan silaturahmi dalam Persadaan Ketaren Mergana se Kodya Medan, namun belakangan ini telah terjadi kevakuman dan perlu diperbarui lagi”, lanjut Guna Ketaren memaparkan tentang latar belakang pertemuan ini.
Ir. Kataersada yang memperkenalkan diri sebagai sekretaris Lembaga Permusyawaratan Kebudayaan Karo. “Besar kemungkinan kita Ketaren berasal dari India. Saya pernah berkenalan dengan orang India di pesawat, mengetahui saya Ketaren dia mengatakan bahwa di India ada Kampung bernama Ketaren” demikian kata Kataersada.
Otniel Ketaren, Kumala Ketaren, Budi Ketaren dan beberapa saudaranya (cucu alm.Sanggup Ketaren mantan Walikota Siantar) bersama masing-masing utusan juga saling memperkenalkan diri dalam acara yang berlangsung dengan penuh keakraban dibarengi bagi-bagi pengalaman tentang sejarah Ketaren Mergana sebagaimana yang masih dapat dikenang mereka berdasarkan tenah (pesan turun temurun) itu.
Selanjutnya dengan runggun (rapat) yang dihaturkan Anak Beru dicapai kata sepakat bahwa dalam dua minggu ini akan diadakan rapat utusan terbatas dari kampung-kampung panteken Ketaren Mergana guna membentuk susunan kepengurusan. Sistem perutusan ditetapkan dalam rapat itu untuk menjamin terpilihnya pengurus-pengurus yang patut dan mampu menjalankan tugasnya dengan baik.
Mirton Ketaren, S.Sos, Eddy Ketaren dan Arjuna Ketaren terpilih sebagai utusan Kabupaten Karo, Guna Ketaren, Tolen Ketaren Guna Ketaren dan Sudirman Ketaren SH sebagai utusan Deliserdang serta Tima Ketaren sebagai utusan dari Langkat.
Utusan-utusan tersebut selanjutnya dalam rapat ini ditugasi selain untuk membentuk susunan kepengurusan, juga membuat Anggagaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Persadan serta mempersiapkan pertemuan paripurna mendatang yang telah ditetapkan akan dilaksanakan enam bulan mendatang.
Semoga Cita-cita yang mulia ini dapat terlaksana,sehinga rasa persaudaraan diantara kita dapat semakin erat sepperti yang di lakukan pertemuan FB Commonity KETAREN Geroup pada Awal Tanun 2012 yang diadakan di raya,yang membuat hubungan kekerabatan di dunia maya menjadi nyata di dalam komunitas ini.
Thx to Betlehem ketaren yang telah mengijinkan tulisan ini di muat kedalam Blog ini.
Kamis, 12 Juli 2012
MATA UANG YANG PERNAH DI PAKAI DI TANAH KARO TEMPO DOLOE
Di Tahun1940an Tanah Karo sebagai pusat wisata
pegunungan di Sumater dimana hasil pertaniannya luar biasa sampai ke
manca negara sehingga
kerjaan jepang mengabadikannya dalam bentuk amta uang dan kemudian negara Ri mengabadikannya di tahun 1958
kerjaan jepang mengabadikannya dalam bentuk amta uang dan kemudian negara Ri mengabadikannya di tahun 1958
Uang
Tukar Seribu Rupiah uang jepang, laku beredar di Kabupaten Karo.
Dikeluarkan di Tiga binanga, 20-11-1947 ditanda tangani oleh Rakoetta
Sembiring Brahmana.
Jumat, 17 Februari 2012
KISAH ANAK BERUANG (AKU SAYANG AYAH)
Kemmilau senja semakin terlihat jelas di ufuk barat dan sang bangau kembali kesarangnaya setelah seharian berkelana mencari makanannya,disaat yang lainnya sedang bergembira karana bertemu ayah dan ibu mereka di sudut hutan tampak seekor anak beruang yang menangis menanti ayah yang tak kunjung pulang,dia menangis tersedu-sedu dengan sedihnya,sambil terus memanggil ayahnya,namun apa mau dikata sang ayah tak kunjung datang juga walau hari semakin gelap,anak beruang terus saja menangis.karena terlalu lama menangis ahirnya sia anak beruang ahirnya tertidur dan didalam tidurnya dia bermimpi bertemu dengan ayahnya,mreka bermain bersama,sang ayah yang kala itu membawanya pergi ke sebuah pasar malam membelikannya sebuah mainan lucu,dan mereka menaiki sebuah komedi putar,mereka terus bermain dan bermain,hinga tanpa terasa hari sudah larut malam dan ahirnya merekapun pulang.
Di perjalannan merekapun terus bercengkerama dan bermain hingga tanpa terasa mereka hamper tba di rumah,di persimpannagan ketika mereka hendak menyebrang tiba tiba seuah truk penangkut sayr hendak menyambar si anak beruang tersebut,namun kala itu si ayah beruang melihat dan segera menyambar anaknya,sehingga si anak beruang dapat di selamatkan,namun malang bagi si ayah beruang yang kala itu tidak memperhatiakan sekelilingnya demi menolong anaknya dia tergelincir karena memijak sebuah batu yang bulat dan si ayah beruang pun ahirnya terpental ke jalan dan sebuah bus mebrak sang ayah beruang itu,sungguh sangat malang sang ayah beruangpun meninggal seketika itu juga,si anak beruang berteriak “ ayah….!!” Namun teriakannya tidak dapat membangunkan ayahnya lagi,dia terus berteriak-teriak memangil ayahnya,nanun sang ayah beruang tetap tidak dapat bangun lagi.dia terus menangis dengan tersedu-sedu memangil ayahnya,dan seketika itu juga badanya serasa di goyang-goyangkan dan seseorang memangil-mangil namanya sampai ahirnya dia terbangun,anak beruang berteriak “ayah…!!” rupanya dia dibangunkan dari tidur dan mimpi buruknya oleh ayahnya sendiri,dia memeluk ayahnya dengan erat sambil menangis “ayah ,jangan tinggalkan aku,aku saying ayah….”,dia terus memeluk ayahnya dengan erat dan menciumnya.
Lalu sang ayah beruang menanyakan mimpi anaknya tersebut,anak beruang menceritakan pengalamannya dalam mimpinya itu,sang ayah beruang pun menitikkan air matanya mendengar cerita anaknya tersebut.sambil memeluk anaknya dia berkata “ayah menyayangimu ,ayah berjanji tidak akan lama pulang kerja,ayah akan membawamu bermain dan akan selalu menjagamu”.si anak beruang memueluk ayahnya dan tersenyum dan mengatakannya “aku menyayangi ayah..”
Di persembahkan Oleh : Ade Fani Ketaren 0802129(original)
Nb: disesuikan dengan tema yang akan di bawa ya...
Tujuan dari cerita ini,agar anak dapat mengerti bahwa betapa ayahnya sangat mencintainya.
KERBO SINANGGALUTU
Alkisah di sebuah negri yang makmur,adalh seorang putra mahkota kerajaan bernama pangeran mondul yang sangat terkenal dengan kepintaran dan rupawan yang juga sebaga pewaris tahta kerajaan ,dengan giat dan tekun dia selalu belajar tentang tata Negara dan melatih kepintarannya bersama dengan teman-temannya di pusa pelatihan kerajaan yang di bombing oleh guru-guru pilihan yang di datangkan dari berbagaibagai negri tetangga yang sudah di teruji kepintaran dan kesaktiannya.
Sehinga pangeran mondulpun selalu memperoleh ilmu-ilmu yang sungguh tinggi dari Guru-gurunya tersebut.Pangn Mondul ini memiliki seekor kerbau pemberian Pannya yang diberi nama KERBAU SINANGGALUTU,kerbau sinanggalutu ini bukalanlah kerbau sembarangan karena kerbau ini hannya memiliki sebuah tanduk di kepalanya,mirip dengan cula badak.dima di dalam cula ini terdapa sebuah rahasia yang hanya di ketahui oleh Pangeran Mondul dan pamannya tersebut.hari-hari dijalani Pangran Mondul dengan belajar dan berlatih untuk memperseiapkan dirinya kelak ketika di angkat menjadi Raja di kerajaan Ayahnya.
Ketika sudah dewasa Pangeran Mondulpun semakin tersohor Ketampanan dan kepintarannya serta etika yang di miliki sangatlah baik,berita ini sampailah di kerajaan pamannya,sehingga sang Paman pun merasa sangat senang mendengarkan nya,karena dia memiliki seorang Keponakan yang Pintar lagi rupawan,dalam satu waktu si paman mengirimkan surat undangan kepada pangeran dengan maksut menjodohkan anaknya dengan pangeran mondul,mendapatkan undangan tersebut pangeran mondulpun sangat senang menerimannay,karena dia juga sangatlah merindukan pamannya itu karena sudah sangat lama tidak berjumpa dengannya,sang paneran pun menghadap Ayahnya sang raja.
“Ayahanda raja,ijinkanlah ananda untuk memenuhi undangan pamn untuk berkunjung ke negri paman,dimana ananda juga sangatlah meririndukan untuk bertemu dengan beliau”
Sambil bercerita mengenang masa kecilnya dengan pamannya pangeran mondulpun mendapat ijin dari ayahnya sang raja dengan syarat ketika ia pulang nanti haruslah membaya calon permaisuri yakni anak pamannya tersebut,sang pangeranpun menyanggupi keinginannya ayahnya tersebut.sebelum berangkat sang raja menyruh beberapa pengawal dan beberapa budak untuk membantu perjalanan puta mahkotanya menuku kerajaan pamannya tersebut dan tak lupa kerbau sinangagalutu juga dibawa serta sebagai indentitiasnya kepada pamannya nanti.
Beberapa hari kemudian persiapanoun siap dan berangkatlah dia dan rombongan menuju negri pamannya tersebut.karena sang pangeran orangnya sangat bersahabat dia sangat akrap dengan pengawal dan budaknya sehinga mereka trelihat seperti sahabat,di perjalannan mereka sering bercengkrama ,saling bercerita dan becanda gurau,tak luput pangeran juga bercerita tentang tujuan mereka menemui pamannya itu juga untu bertemu calon istri yakni anak raja pamannya sendiri.
Mendengarkan cerita ini timbullah niat buru di hati budak yang mereka bawa,dimana si budak ingi meracuni sang pangeran dan para pengawalnya sampai mati,dan mengantikan posisi pangeran ,karena sang paman pasti akan percaya kepada orang yang membawa kerbau sinananggalutu adalah keponakannya,pada saat si budak memasak makanan dia menaruh racun pada makanan pangeran dan para pengawalnya,sehingga pada saat mereka makan,mereka juga memakan racun yang di taruh budak tersebut dan seketika itu juga mereka pun memuntahkan darah dan mati seketika itu juga,namu aneh sang pangeran tidak memuntahkan darah namun juga terkapar bersama para pengawalnya.
Seketika itu juga sang budak segera bergegas membawa kerbau sinanggalutu dansemua barang bawaan pangeran dan menganti pakaiannya dengan pakaian yang di pakai pangreansehingga bila nanti bertemu dengan paman pangeran dia percaya bahwa dia adalah keponakannya,dalam pejalannannya menuju kerajaan yang di tujunya itu,sang budak tadi banyak berandai-andai,dia berandai-andai nanti ketika bertemu langsung dinikahkan dengan sang putrid raja dan tak ingin kembali lagi kekkerajaannya,dengan segala siasat buru diaturnya di dalam perjalannannya.
Setelah dia sampai pada tempat yang dia tuju,dia langsung menuju kerajaan dan berjumpa dengan raja dengan membawa kerbau sinanggalutu sebagai bukti indentitasnya.
Sangrajapun menerimanya den menyambutnya dengan sebuah peseta yang sangat meriah yang diadakan selama tujuh hari tujuh malam untuk menyambut keponakannya tersebut,tapi dasar budak tetaplah memakai sikap budak,tanpa etika dan sopan santun,berbicara sesukanya,bertingkah seenaknya saja tanpa tata karma,melihat itu semua sang raja merasa aneh sekali terhadap keponakannya tersebut dan menimbulkan keraguan di benaknya,apakah ini memang benar keponakannya atau orang lain yang menyamar menjadi keponakannya,di dalam keraguannya dia ingin menguji keponakannya tersebut,dia menyuruh keponakannya ini untuk memasak sebuah masakan untuk dia makan,sang pangram pun menyanggupinya dan menganggap ini bukanlah masasalah serius karena dia juga adalah seorang budak yang biasa di suru masak oleh keluarga kerajaan diamana dia berasal,dia menyauru para pelayan menyiapkan sayur-sayuran yang terbaik,daging dan bumbu terbaik yang ada di negri ini untuk di masakknya menjadi sebuah masakan yang lejat kepada sang raja.seketika itu juga bahan-bahan yang dibutukan juga sudah tersedia semua dengan lengkap dengan mutu yang terbaik,saat itu juga dimasaknya masakan tersebut dengan sangat baik dengan maksut menyenangkan hati raja,ketika makannan tersebut dimakan kan oleh raja masakan tersebut sungguh enak dan para pegawai kerajaan pun mengagumi masakan tersebut,namun snag raja masih belum menemukan rasa makanan yang iya cari,walaupun makananan yang di mask itu dia akui sudah sangat lezt,sang pangeran tadi pun setiap hari memasak makanan yang bermacam-macam untu menemukan rasa yang di inginkan sang raja,namun usahanya tatap saja belum berhasil dan ini menguatkan raja bahwa pangeran yang dating ini bukanlah keponakannya,dalam beberapa waktu datanglah seorang pemuda dengan badan yang penuh dengan luka dan pakaiyan yang buru menghadap raja,namun keinginannya ini di hambat oleh pengawal kerajaan,dia mengatakan bahwa dialah keponakan yang di tunggu raja,mendengar pengakuannya tersebut,sang pengawal melaporkan prihal tersebut kepada raja,mendengar hal itu raja segera bergegas menjumpai pemuda yang penuh luka tersebut,sang raja menanyakan kenapa dia mengaku keponakannya,lalu pemuda itu bercerita perihal kenapa dirinya bias sampai seperti itu,dengan badan penuh luka adalah dari efek racun yang dia makan dari makannan yang di masak oleh budaknya,mendengar hal itu sang raja pun murka dan memerintahkan agar sang pangeran palsupun segera di tangkap dan di penjarakan,namun sang raja tidak langsung percaya dengan ungkapan si pemuda tersebut bahwa dia adalah keponakannya,dan iya pun menyuru si pemuda itupun untuk memasak sebuah masakan yang di inginkannya,setelah sebelumnya sang pemuda tersebut dirawat dan sembuh dari luka-lukanya diapun memasak msakan sederhana namun menambahkan sebuah bumbu rahasaia yang ada di dalam tanduk kerbau sinaggalutu,setelah bumbu rahasia itu dia ambil lalu dia masak makanan untuk di berikan kepada pamannya tersebut ,mendapatkan sebuah hidangan yang sederwana para penghuni istanapun mencibirnya”masak makanan seperti itu di buat untuk raja” namun raja mulai memakan masakan tersebut dan dengan takjub dia menemukan rasa bumbu istimewa yang dia inginkan yag berasal dari dalam tanduk Kerbau Sinanggalutu.mendapatkan reaksi raja yang sangat kegirangan,semua terheran-heran dan raja berteriak “dialah keponakanku,yang sudah lama ku tunggu”melihat kejadian itu semua pun takjup menyaksikannya,dan untuk merayakan ini sang raja membuat pesta lebih meriah lagi dari pesta yang pertama dan sekaligus diadakan pertunangan anatara pangeran mondul dan putrinya yang cantik jelita,sebagai ungkapan kebahagiaannya,dan mengijinkan pangeran mondul membawa putrinya untuk di nikahi di kerajaannya,selama dalam perjalanan terus dimaikan musuk mengiringi perjalanana mereka sebagai ungkapan kebahagiaan samapai mereka tiba di kerajaannya,dan kerbau sinangalutu pun terus di arak sampai di kerajaan mereka.sesampai di kerajaannya merka di sambit sebuah pesta yang sangat meriah menandakan putra mahkota pulan membawa calon permaisuri yang cantik jelita,dan tak lamapun pesta pernikahanpun di langsungkan denga sangat meriah di kedua kerajaan tesebut.
Dan ahirnya sang pangeranpun di angkat menjadi raja setelah ayahnya meninggal,diapun dapat meminpin kerajaannya dengan baik,sehingga semua rakyatnya menjadi makmur semua.
Pesan dari cerita ini adalah bahwa seorang pewaris adalah tetap pewaris,kareana hanya dia yang tau rahasia dari sebuah warisan.tingal hanya kita saja muau di aplikasikan kemana cerita ini.
Dipersembahkan Oleh Ade Fani Ketaren
ditulis 070212
Rabu, 01 Februari 2012
WAJAH TEMPO DOLOE, SIBOLANGIT KUTA KEMULIHEN
Anak-anak Karo di Sibaulangit
Karo Batak kinderen in Sibaulangit
Date 1922(1922)
Source Tropenmuseum
Perkampungan Siboelangit
Huizen in een Batak kampong, Siboelangit
Date 1900-1915
Source Tropenmuseum
Author niet bekend / unknown (Fotograaf/photographer)
Seorang gadis Karo di Sibaulangit
English: A Karo-batak girl in the village Sibaulangit, Sumatra
Nederlands: foto. Een Karo Batak meisje in Sibaulangit
Date januari 1922
Source : Tropenmuseum
Author niet bekend / unknown (Fotograaf/photographer)
Perkampungan Boekoem
Het Karo Batak dorp Boekoem
date : ca. 1870
Author : K. Feilberg (Fotograaf/photographer)
Source Tropenmuseum
Desa Bandar Baru, perusahaan Bandarbaroe Arnhemia (Deli Serdang)
Dorp, vermoedelijk bij de onderneming Bandar Baroe te Bandarbaroe bij Arnhemia
Collectie: KITLV
Datum/Date: 1915
Desa Bandar Baru, perusahaan Bandarbaroe Arnhemia (Deli Serdang)
Dorp, vermoedelijk bij de onderneming Bandar Baroe te Bandarbaroe bij Arnhemia
Collectie: KITLV
Datum/Date: 1915
Desa Bandar Baru, perusahaan Bandarbaroe Arnhemia (Deli Serdang)
Dorp, vermoedelijk bij de onderneming Bandar Baroe te Bandarbaroe bij Arnhemia
Collectie: KITLV
Datum/Date: 1915
Foto-foto ini mungkin bisa menjadi foto kenang-kenangan,untuk mengingat sejarah sibolangit dan dese-desa sekitarnya.
CARA ENGKELENGI
Berikut adalah sebuah kisah Uga Cara ngkelengiIni sebuah kisah nyata yang terjadi di Jepang.
Ketika sedang merenovasi sebuah rumah, seseorang mencoba merontokan tembok.
Rumah di Jepang biasanya memiliki ruang kosong diantara tembok yang terbuat dari kayu. Ketika tembok mulai rontok, ...dia menemukan seekor kadal terperangkap diantara ruang kosong itu karena kakinya melekat pada sebuah paku.
Dia merasa kasihan sekaligus penasaran. Lalu ketika dia mengecek paku itu, ternyata paku tersebut telah ada disitu 10 (sepuluh) tahun lalu ketika rumah itu pertama kali dibangun..!
Apa yang terjadi? Bagaimana kadal itu dapat bertahan dengan kondisi terperangkap selama 10 tahun ???
Dalam keadaan gelap selama 10 tahun, tanpa bergerak sedikitpun, itu adalah sesuatu yang mustahil dan tidak masuk akal.
Orang itu lalu berpikir, bagaimana kadal itu dapat bertahan hidup selama 10 tahun tanpa berpindah dari tempatnya sejak kakinya melekat pada paku itu!
Orang itu lalu menghentikan pekerjaannya dan memperhatikan kadal itu, apa yang dilakukan dan apa yang dimakannya hingga dapat bertahan. kemudian, tidak tahu darimana datangnya, seekor kadal lain muncul dengan makanan di mulutnya ....astaga!!
Orang itu merasa terharu melihat hal itu. Ternyata ada seekor kadal lain yang selalu memperhatikan kadal yang terperangkap itu selama 10 tahun.
Sungguh ini sebuah cinta...cinta yang indah. Cinta dapat terjadi bahkan pada hewan yang kecil seperti dua ekor kadal itu. apa yang dapat dilakukan oleh cinta? tentu saja sebuah keajaiban.
Bayangkan, kadal itu tidak pernah menyerah dan tidak pernah berhenti memperhatikan pasangannya selama 10 tahun. Bayangkan bagaimana hewan yang kecil itu dapat memiliki karunia yang begitu menganggumkan.
Saya tersentuh ketika mendengar cerita ini. Lalu saya mulai berpikir tentang hubungan yang terjalin antara keluarga, teman, saudara lelaki, saudara perempuan.....Berusahalah semampumu untuk tetap dekat dengan orang-orang yang kita kasihi.
JANGAN PERNAH MENGABAIKAN ORANG YANG ANDA KASIHI....JANGAN...
Bagikan cerita ini kepada semua orang yang telah menyentuh hidup anda dan membuat anda bertumbuh, mengerti, dan memahami lebih dalam lagi tentang hidup. Bagikan cerita ini untuk semua orang.
Semoga setiap orang dicintai..
Ketika sedang merenovasi sebuah rumah, seseorang mencoba merontokan tembok.
Rumah di Jepang biasanya memiliki ruang kosong diantara tembok yang terbuat dari kayu. Ketika tembok mulai rontok, ...dia menemukan seekor kadal terperangkap diantara ruang kosong itu karena kakinya melekat pada sebuah paku.
Dia merasa kasihan sekaligus penasaran. Lalu ketika dia mengecek paku itu, ternyata paku tersebut telah ada disitu 10 (sepuluh) tahun lalu ketika rumah itu pertama kali dibangun..!
Apa yang terjadi? Bagaimana kadal itu dapat bertahan dengan kondisi terperangkap selama 10 tahun ???
Dalam keadaan gelap selama 10 tahun, tanpa bergerak sedikitpun, itu adalah sesuatu yang mustahil dan tidak masuk akal.
Orang itu lalu berpikir, bagaimana kadal itu dapat bertahan hidup selama 10 tahun tanpa berpindah dari tempatnya sejak kakinya melekat pada paku itu!
Orang itu lalu menghentikan pekerjaannya dan memperhatikan kadal itu, apa yang dilakukan dan apa yang dimakannya hingga dapat bertahan. kemudian, tidak tahu darimana datangnya, seekor kadal lain muncul dengan makanan di mulutnya ....astaga!!
Orang itu merasa terharu melihat hal itu. Ternyata ada seekor kadal lain yang selalu memperhatikan kadal yang terperangkap itu selama 10 tahun.
Sungguh ini sebuah cinta...cinta yang indah. Cinta dapat terjadi bahkan pada hewan yang kecil seperti dua ekor kadal itu. apa yang dapat dilakukan oleh cinta? tentu saja sebuah keajaiban.
Bayangkan, kadal itu tidak pernah menyerah dan tidak pernah berhenti memperhatikan pasangannya selama 10 tahun. Bayangkan bagaimana hewan yang kecil itu dapat memiliki karunia yang begitu menganggumkan.
Saya tersentuh ketika mendengar cerita ini. Lalu saya mulai berpikir tentang hubungan yang terjalin antara keluarga, teman, saudara lelaki, saudara perempuan.....Berusahalah semampumu untuk tetap dekat dengan orang-orang yang kita kasihi.
JANGAN PERNAH MENGABAIKAN ORANG YANG ANDA KASIHI....JANGAN...
Bagikan cerita ini kepada semua orang yang telah menyentuh hidup anda dan membuat anda bertumbuh, mengerti, dan memahami lebih dalam lagi tentang hidup. Bagikan cerita ini untuk semua orang.
Semoga setiap orang dicintai..
Minggu, 29 Januari 2012
MENGANGKAT TULANG-TULANG, CARA ORANG KARO MENGHORMATI LELUHURNYA
Orang Karo sangat beradat dan menghargai leluhur sehingga secara khusus memilki kebudayaan mengumpulkan kembali tulang-tulang leluhur yang telah lama meningal dunia. Cara ini dikenal dengan Nampeken TULAN-TULAN (Nampeken = mengambil dalam arti mengumpulkan kembali , Tulan-tulan = Tulang/ skeletons). Dalam bahasa sederhananya dikatakan MUAT TULAN-TULAN (MUAT= MENGUMPULKAN). Muat tulan-tulan merupakan satu dari sekian banyak upacara adat karo,sebagai wujut penghormatan kepada orang tua dan leluhur.
Biasanya acara seperti ini dilakukan di JAMBUR. Jambur adalah Rumah tempat penyelengaraan kegiatan adat suku Karo yang lebih besar dari sebuah pesta perkawinan. Bayangkan saja sejumlah anak beranak empat hingga lima keturunan berkumpul bersama untuk mengujutkan acara ini.Muat Tulann-tulan (Nampeken Tulan-tulan) foto Sapo Holand NL FB Community
Biasanya acara seperti ini dilakukan di JAMBUR. Jambur adalah Rumah tempat penyelengaraan kegiatan adat suku Karo yang lebih besar dari sebuah pesta perkawinan. Bayangkan saja sejumlah anak beranak empat hingga lima keturunan berkumpul bersama untuk mengujutkan acara ini.
SI BERU DAYANG : ASAL MULA PADI (LEGENDA KARO)
Si Beru Dayang adalah istilah masyarakat Tanah Karo, Sumatera Utara, untuk menyebut nama tanaman padi. Konon, padi atau beras yang kini menjadi makanan pokok masyarakat Tanah Karo merupakan penjelmaan seorang anak laki-laki yang bernama Si Beru Dayang. Bagaimana Si Beru Dayang dapat menjelma menjadi tanaman padi? Ikuti kisahnya dalam cerita Si Beru Dayang berikut ini!
Alkisah, di Tanah Karo, Sumatera Utara, Indonesia, berdiri sebuah negeri yang dipimpin oleh seorang raja yang arif dan bijaksana. Saat itu, penduduk negeri itu belum mengenal tanaman padi. Makanan pokok mereka adalah buah kayu yang banyak terdapat di sekitar mereka. Meski hanya menggantungkan hidup pada buah kayu tersebut mereka dapat hidup makmur dan sejahtera.
Suatu ketika, kemarau panjang melanda negeri tersebut sehingga pepohonan yang baru saja mulai berbuah menjadi layu. Malapetaka itu pun menyebabkan seluruh penduduk negeri menderita kelaparan. Tubuh mereka tampak lemah dan kurus karena kekurangan makanan. Di antara penduduk tersebut tampak seorang anak laki-laki yang sudah yatim bernama si Beru Dayang sedang menangis di pangkuan ibunya. Tubuh bocah itu kurus kering dan wajahnya sangat pucat. Bocah itu kemudian merengek-rengek minta makan kepada ibunya.
“Ibu, aku lapar... Aku mau makan Bu,” rengek anak itu.
Tangisan si Beru Dayang benar-benar menyayat hati ibunya. Namun, sang ibu tak dapat menolongnya. Ia hanya bisa meneteskan air mata sambil merangkul anak semata wayangnya. Semakin lama tubuh si Beru Dayang semakin lemas hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di dalam pangkuan sang ibu. Melihat anaknya tidak bernyawa lagi, sang ibu seketika menangis histeris.
“Anakku, jangan tinggalkan Ibu nak!” tangis sang ibu sambil merangkul erat anaknya.
Para warga yang mengetahui hal itu segera mengubur si Beru Dayang di makam perkampungan. Sejak kepergian anaknya, kesedihan sang ibu semakin bertambah karena hidupnya semakin sepi. Orang-orang yang ia cintai dan sayangi semuanya telah pergi meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya.
“Tidak ada lagi gunanya aku hidup di dunia ini. Semua yang aku miliki telah sirna,” kata ibu itu dengan putus asa.
Ibu si Beru Dayang pun memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Dengan tubuh yang lemah, ia berjalan menuju ke sungai yang berada di ujung kampung. Setiba di tepi sungai, ia berdoa kepada Dewata agar segera merenggut nyawanya.
“Ya, Dewata Yang Maha Agung! Hilangkanlah kesedihan dan nestapa hamba untuk selamanya!” pinta ibu itu.
Usai berucap demikian, ibu si Beru Dayang langsung terjun ke dalam sungai yang dalam. Sungguh ajaib, begitu tubuhnya menyentuh air, tiba-tiba ia menjelma menjadi seekor ikan. Tak seorang pun warga yang menyaksikan peristiwa ajaib itu karena mereka semua hanya memperdulikan diri sendiri yaitu bergelut melawan rasa lapar.
Sudah beberapa bulan telah berlalu, namun musim kemarau belum juga berakhir. Semua tumbuh-tumbuhan telah mengering bagaikan habis terbakar. Korban pun semakin banyak yang berjatuhan. Hampir setiap hari terdengar isak tangis kematian yang memilukan di negeri itu.
Sementara itu, warga yang masih kuat bertahan berupaya mencari makanan untuk sekadar pangganjal perut. Di tengah padang yang kering kerontang tampak dua orang anak kecil sedang mengais-ngais tanah untuk mencari umbi-umbian. Setelah beberapa saat mengais tanah, salah seorang dari mereka menemukan buah berbentuk bulat sebesar buah labu.
“Hai, lihat! Buah apa yang aku temukan ini?” tanya salah seorang dari anak itu.
Anak yang satunya segera mendekati temannya. Ia hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala setelah mengamati buat itu pertanda tidak tahu karena ia sendiri belum pernah melihat buah seperti itu.
Akhirnya, kedua anak tersebut membawa pulang buah itu untuk ditunjukkan kepada orang tua mereka. Ternyata orang tua mereka juga tidak tahu mengenai buah itu karena baru kali itu melihatnya. Penemuan buah yang asing oleh kedua anak tersebut membuat gempar seluruh penduduk negeri. Sang Raja yang mendapat laporan dari salah seorang warga pun berkenan datang untuk melihatnya. Saat raja dan para penduduk berkumpul melihat buah itu, tiba-tiba terdengar suara dari angkasa.
“Wahai penduduk negeri! Buah yang ada di hadapan kalian adalah penjelmaan seorang anak laki-laki kecil yang bernama Si Beru Dayang. Potong-potonglah buah itu hingga halus dan kemudian tanamlah hingga tumbuh menjadi subur. Jika buah penjelmaan Si Beru Dayang itu kalian pelihara dengan baik, kelak akan berbuah dan menjadi makanan kalian. Anak itu sangat merindukan ibunya. Pertemukanlah ia dengan ibunya yang telah menjelma menjadi ikan di sungai! Niscaya kalian tidak akan kelaparan lagi,” ujar suara ajaib itu.
Tanpa berpikir panjang, sang raja segera memerintahkan rakyatnya untuk melaksanakan semua pesan yang disampaikan oleh suara itu. Para warga pun segera memotong-motong buah itu hingga halus, kemudian mereka tanam dan rawat dengan baik. Bersamaan dengan itu, kemarau pun berakhir. Hujan deras pun mulai turun sehingga potongan-potongan buah itu tumbuh dengan subur menjadi tanaman yang menyerupai rumput.
Dua bulan kemudian, tamanan itu berbunga dan berbuah. Buahnya berbulir atau bergerombol dalam setiap tangkai. Setelah genap tiga bulan, buah tanaman itu pun menguning dan siap untuk dipanen. Sang raja bersama seluruh rakyatnya pun segera memanen buah itu dengan suka ria. Setelah dipanen, buah itu kemudian mereka jemur dan tumbuk untuk memisahkan kulit dengan isinya. Isinya itulah kemudian mereka masak dan cicipi bersama-sama.
“Hmmm... rasanya enak dan gurih,” kata sang raja setelah mencicipi masakan itu.
Sejak itulah, penduduk Tanah Karo membibit dan memelihara tanaman yang kemudian mereka sebut Beru Dayang. Makanan pokok mereka yang semula dari buah kayu pun beralih ke Beru Dayang. Untuk mempertemukan Si Beru Dayang dengan ibunya, masyarakat Tanah Karo menyantap makanan itu bersama dengan ikan yang dipercaya sebagai penjelmaan dari ibu Beru Dayang.
Ternyata, buah tanaman yang sering mereka sebut Beru Dayang itu adalah padi. Meski demikian, masyarakat Tanah Karo tetap menyebut buah padi itu dengan istilah Beru Dayang. Bahkan, mereka memiliki beberapa nama untuk menyebut Beru Dayang tersebut seperti si Beru Dayang Merengget-engget yaitu ketika tanaman padi masih berumur enam hari, dan si Beru Dayang Meleduk yakni ketika tanaman padi sudah berumur satu bulan.
* * *
Demikian cerita Si Beru Dayang dari daerah Tanah Karo yang mengisahkan tentang asal mula padi. Cerita di atas termasuk kategori legenda yang di dalamnya terkandung pesan-pesan moral. Salah satunya adalah pentingnya sikap saling kerjasama dalam mengatasi masalah. Hal ini terlihat pada sikap dan perilaku sang raja dan para warganya bersama-sama untuk menanam dan merawat buah yang ditemukan oleh dua orang anak kecil itu. Berkat kerjasama tersebut, mereka pun terbebas dari bencana kelaparan
Bandingkan tulisan "the concept of female spirits and the movement of fertility in Karo Batak culture (Sumatra)"
Source: Asian Folklore Studies
Publication Date: 10/01/1997
Author: Goes, Beatriz van der
COPYRIGHT 1997 Asian Folklore Studies
Senin, 23 Januari 2012
TURI – TURIN RAGUM MENCI
Di tulis dalam bahasa Indonesia dan Karo
Di sore hari tampaklah seekor tikus ( menci )yang lagi panik ketakutan meliahat sebuah perangkap ( Ragum ) tikus yang di pasang oleh seorang petani di rumahnya,dengan penuh rasa waswas si tikuspun berlari kesana-kemari tanpa tau apa yang harus dia kerjakan untuk mengatasi rasa takutnya itu.
Ketika berlari dia bertemu dengan si Ular ( Nipe ) dan dia berseru kepadanya “ O..nipe lit kebiaren,lit ragum menci i bahan pejuma-juma I rumahna mbiar kel aku,kena kari aku,sampati ndu min aku ( ada perangkap tikus di pasang petani di rumaya,saya sangat taku ,nanti saya bias kena ),Sang ular berkata “Labo urusenku e,ente lawes ko,ku pan ko kari leben ,ente lawas !!” hardik si nipe
Ketika berlari dia bertemu dengan si Ular ( Nipe ) dan dia berseru kepadanya “ O..nipe lit kebiaren,lit ragum menci i bahan pejuma-juma I rumahna mbiar kel aku,kena kari aku,sampati ndu min aku ( ada perangkap tikus di pasang petani di rumaya,saya sangat taku ,nanti saya bias kena ),Sang ular berkata “Labo urusenku e,ente lawes ko,ku pan ko kari leben ,ente lawas !!” hardik si nipe
Didalam kepanikannya itu sang tikus bertemu dengan ayam (manuk ), sang tikus berkata kepada ayam “O manuk ada bahaya ( lit kebiaren ) “ ,ayampun menjawab dengan sedikit waswas “kai kin e menci ,mbiar ka pe aku “kata ayam ( nina manuk ),
Menci berkata “Bahaya ,ada ragum menci di pasang petani di rumahnya,engo ku kataken man nipe n,si nipe pe la ngit nampati aku “dengan penuh ketakutan si menci menceritakannya ke manuk tersebut.si manuk pun menghela napas dan berkata”O…alah….,kirain apa.rupanya ragum menci to,koq kamu bilang ke saya,itu bukan urusan saya,itukan urusan kamu,kamu buat resah saya saja,pergi kamu sana,jangan gangu hidubku” Sambil berlalu si maukpun menggerutu.Dengan kecewanya si mencipun berlari masih dengan rasa paniknya dan bertemu dengan si kambing dan menceritakan tetakutannya itu dan sebelumnya dia jguga seudah mengatakan hal ini kepada ular dan ayam, si kambing pun berkata “ ente lawes ko mengangu aku saja pendahin mu ena,labo urusanku “ dengan kesal si kambing berlalu dan si menci tetap dalam kekecewaann dan ketakutanya pergi mencari petolongang ke yang lainnya,sehinga bertemulah dia dengan sang Lembu lalu berteriak “O….Lembu,sampati sitik aku !!” lembu pun berkata “kai kin e menci “,menci pun bercerita ketakutan yang iya alamai “O..Lembu lit kebiaren,lit ragum menci i bahan pejuma-juma I rumahna mbiar kel aku,kena kari aku,sampati ndu min aku “, sambil melalap rerumputan si lembu berkata “ci….menci,engko tuhuna,she kel motumu,ngkai ka maka katakenmu man bangku,bicara lit pe ragum menci labo aku banci kena,ku dedeh saja pe banci perper nge ragum e,pala engko si kena,banci mate banna” ,menci “sampatikel aku lembu,mekuah min ate ndu ,prprkrn sitik ragum e sebab mbiar kel aku kena” ,jawab lembu “sangana kel sibuk aku enda ,pagi kedun saja ya ,e pe adi ku inget “,dengan kecewa si menci pun berlalu.
Dengan rasa takut dan was-was si menci pun meringkuk di sudut ruangan tanpa dapat berbuat apa-apa.smapai soredia tetap dalm ketakutannya.
Karena hari sudah sore dan sang ular sangat lapar karena tidak dapat buruan berhari-hari
Dengan rasa takut dan was-was si menci pun meringkuk di sudut ruangan tanpa dapat berbuat apa-apa.smapai soredia tetap dalm ketakutannya.
Karena hari sudah sore dan sang ular sangat lapar karena tidak dapat buruan berhari-hari
Diapun mendekat ke perkampungan penduduk hendak mencari mangsa,dia melihat ada lubang tikus di salah satu sisi rumah petani,tanpamenungu waktu lagi,dia langsung njoler ke lubang ( Merayap ) tikus itu dan seketika itu juga si tikus kena ragum yang di pasang petani .menengar reagumnya bersuara karena sudah mengenai mangsa,sang petani pun bergegas mendekati ragum tersebut dan tanpa sadar bawa yang kena ragum adalah ular dia tetap mendekat,seketika itu juga petani di patuk ular tersebut.
Petani itupun kesakitan ,di ambilnya parang ,lalu di tebasnya si ular sampai mati.
Karena ular yang mengigit petani lumayan berbisa,si petanipun jatuh sakit dan tidak ada napsu makan,istri petani berkata “kai kin ban bengkau ndu maka lit seleranndu man,ku idah reh lemasna kam e pak e “ si petani berkata “merincuh kel aku tasak telu,geleh ndu sitik manuk ta ah mak e “ dengan segera si istripun menangkap si manuk untuk segera dibuat tasak telu.si manuk pun menuju ajalnya seperti si nipe.
setelah dua hari kondisi petani pun makin memburuk dan istri petani mengundang tetangga dan kerabat dekat untuk medoakan agar suaminya di doakan agar lekas sembuah,melihat saudara yang dating agak banyak jumlahnya maka anak beru petani melihat ada kambing di lading,maka anak beru pun menyembelih kambing untuk di jadikan lauk pada acara itu,si kambing pun munuju ajalnya,sama seperti nipe dan manuk.
Karena tidak di temukan obat yang mujarap ahirnya si petani pun meninggal dunia,maka datanglag sanak saudara dan para sahabatnya untuk melayat pada upacara adat kematiannya.karena yang dating jumlahnya sangat banyak dan anak beru harus menyiapkan makanan untu semua pelayat,maka anak beru menarik si lembu dari kandangnya untu segera di sembelih,seketika itu juga si lembu jg mengikuti nasip teman-temannya yang sebelumnya.
Inilah sebuah cerita ( Fabel ) yang di angkat dadi renungan Natal 2011 yang dibawakan oleh Pdt.Dharma Ginting S,pd.yang ingin menyampaikan pesan keperdulian terhadap sesama, apa yang bisa kita berikan untuk membantu sesama adalah upaya kita untuk mengurang dampak bencana dimasa depan.
Semoga cerita ini dapat menggugah nurani kita untuk perduli terhadap sesama kita.
Bujur ras mejuah-juah.
setelah dua hari kondisi petani pun makin memburuk dan istri petani mengundang tetangga dan kerabat dekat untuk medoakan agar suaminya di doakan agar lekas sembuah,melihat saudara yang dating agak banyak jumlahnya maka anak beru petani melihat ada kambing di lading,maka anak beru pun menyembelih kambing untuk di jadikan lauk pada acara itu,si kambing pun munuju ajalnya,sama seperti nipe dan manuk.
Karena tidak di temukan obat yang mujarap ahirnya si petani pun meninggal dunia,maka datanglag sanak saudara dan para sahabatnya untuk melayat pada upacara adat kematiannya.karena yang dating jumlahnya sangat banyak dan anak beru harus menyiapkan makanan untu semua pelayat,maka anak beru menarik si lembu dari kandangnya untu segera di sembelih,seketika itu juga si lembu jg mengikuti nasip teman-temannya yang sebelumnya.
Inilah sebuah cerita ( Fabel ) yang di angkat dadi renungan Natal 2011 yang dibawakan oleh Pdt.Dharma Ginting S,pd.yang ingin menyampaikan pesan keperdulian terhadap sesama, apa yang bisa kita berikan untuk membantu sesama adalah upaya kita untuk mengurang dampak bencana dimasa depan.
Semoga cerita ini dapat menggugah nurani kita untuk perduli terhadap sesama kita.
Bujur ras mejuah-juah.
Jumat, 20 Januari 2012
KI PAHIT nina kalak Sunda
Akarnya ibarat reaktor pupuk dan hormon sekaligus
Itulah akar tanaman titonia Tithonia diversifolia yang dulu dianggap gulma. Di perakaran titonia ternyata hidup jutaan cendawan dan bakteri pelarut kalium dan fospat. Sebut saja bakteri kel.........ompok Azotobacter sp dan Azospirillum sp. Mahluk supermini itu melarutkan kalium dan fospat yang umumnya mengendap dalam tanah serta menambat nitrogen dari udara.
Anggota keluarga Asteraceae itu pun muncul menjadi tanaman ajaib. Ia mampu menolong pekebun yang kesulitan pupuk buatan pabrik karena langka dan mahal. Belakangan terungkap bakteri di zona perakaran titonia juga menghasilkan fitohormon seperti auksin, giberelin, dan sitokinin. Akar tithonia juga terinfeksi cendawan mikoriza yang mampu memperluas zona perakaran. Mikoriza ibarat penambang hara sehingga tanaman efektif menyerap hara.
Serangkaian riset di Universitas Andalas, Padang, selama 11 tahun membuktikan titonia tak sekadar pupuk hijau biasa. Anggota keluarga kenikir-kenikiran itu mengalahkan pupuk hijau dari keluarga legum yang kaya rhizobium bakteri penambat N. Selama ini keluarga legum disebut pupuk hijau terbaik. Kini tithonia—dengan mikoriza, azospirillum, dan azotobacter—lebih unggul karena menyediakan nitrogen, kalium, fosfat plus fitohormon sekaligus.
Lebih unggul
Penelitian di Rambatan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, juga menunjukkan tithonia lebih baik ketimbang pupuk kandang kotoran sapi dan kotoran ayam. Bahkan kipahit itu lebih unggul dari 100% pupuk pabrik. Tengok saja kombinasi 4 ton kompos tithonia, 2 ton kapur, dan 50% pupuk pabrik—yang biasa dipakai petani jagung—menghasilkan panen 9,8 ton biji/ha. Sementara tanpa titonia dengan 100% pupuk pabrik hanya 9,6 ton biji per ha. Artinya titonia mampu menghemat 50% pupuk pabrik tanpa mengurangi hasil.
Hasil jagung dengan titonia itu jauh lebih tinggi dari panen pekebun di daerah setempat yang hanya 4,6 ton biji/ha. Maklum, pekebun di sana umumnya belum mengenal kapur dan kompos titonia dalam menanam jagung. Ketika titonia pada kombinasi itu diganti 5 ton kotoran sapi dan 5 ton kotoran ayam, maka hasil panen masing-masing hanya 7,9 ton dan 9,2 ton. Riset lain pada melon, padi, dan sawit pun menunjukkan hasil serupa: tithonia lebih unggul dari kotoran sapi, kotoran ayam, dan 100% pupuk pabrik. Ia juga dapat menghemat 50% pupuk pabrik.
Laporan beragam riset itu jelas kabar gembira buat pekebun. Selama ini penyediaan kotoran sapi dan kotoran ayam sebagai pupuk organik jadi kendala karena pasokan terbatas. Hanya kebun yang berdekatan dengan peternakan saja yang mudah memperolehnya. Mengangkut 5 ton—setara 1 truk—pupuk kandang dari peternakan ke kebun menjadi lebih mahal dibanding pupuk pabrik yang lebih sedikit, 100—200 kg. Berbeda dengan titonia yang dapat ditanam sebagai pagar kebun seluas 1/5 luas kebun dan dapat dipanen setiap 2 bulan.
Mudah tumbuh
Bunga matahari meksiko (mexico sunflower)—sebutannya di mancanegara—itu mudah tumbuh dengan setek atau biji. Pertumbuhannya cepat dengan biomassa yang besar: akar banyak, batang lembut, dan daun banyak. Ia dapat ditanam sebagai pagar di sekeliling kebun atau pagar lorong di antara guludan. Dengan luasan titonia 1/5 dari luas kebun dapat memasok pupuk untuk 4/5 kebun yang diusahakan. Sebagai contoh pada lahan seluas 1 ha ditanam pagar titonia seluas 2.000 m2.
Dari lahan seluas itu dapat dipanen 30—35 ton tithonia segar dalam setahun atau setara 6—7 ton bahan kering. Karena pertumbuhan tunas cepat, ia dapat dipanen bertahap setiap 2 bulan untuk dibuat kompos. Bahan organik itu setara 185 kg nitrogen, 20 kg posfat, dan 186 kg kalium. Jumlah nitrogen itu jelas lebih tinggi dari dosis rekomendasi pupuk urea pada jagung sebesar 300 kg urea/ha atau setara 138 kg nitrogen.
Sayang, tanaman ajaib itu belum banyak dipakai sebagai pupuk organik di tanahair. Padahal di Sumatera Barat tithonia banyak tumbuh di tepi jalan dan lahan telantar sebagai gulma pengganggu. Contohnya di sepanjang jalan dari Padang menuju Solok, Bukittinggi, serta Sitiung. Di tepi jalan banyak tithonia tumbuh subur. Orang Minang menyebutnya sebagai bunga pahit. Sementara di Jawa Timur dikenal sebagai pahitan dan di Jawa Barat, kipahit. Laporan penelitian di mancanegara menyebut hanya Kenya, negara yang paling banyak menggunakan tithonia sebagai pupuk hijauan.
Baru setahun belakangan Syamsul Asinar Radjam, pekebun sayur mayur di Sukabumi, Jawa Barat, melaporkan di blog pribadi, kompos kipahit lebih unggul ketimbang kompos sayur mayur, rerumputan, cebreng, dan jerami. Menurutnya lahan yang disebarkan kipahit lebih gembur. Cacing yang dikenal memperbaiki kesuburan tanah pun lebih banyak ditemukan dibanding yang disebar pupuk organik lain. Kelak, anggota keluarga kenikir-kenikiran itu bakal menemani hijauan dari keluarga legume sebagai pupuk hijau sahabat pekebun. (Prof Nurhayati Hakim, Guru Besar di Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Andalas dan Destika Cahyana SP, praktikus pertanian di Jakarta)
Bberapa cara penggunaannya
Harry Surbakti Saya mencoba mengambil daun dan batang pohon ini. Lalu saya pukul dan memarkan, terus ditaruh dalam kaleng bekas Kong Guan. Setelah beberapa hari mulai busuk dan berair. Airnya saya campur dengan air hujan dan disiram ke bunga bunga. Kayaknya mulai membaik bunga itu. Tapi ini masih baru, saya mau coba terus lebih banyak ber experiment.
Edie Nirwan Yoselina Ketaren >> pemanfaatan thitonia sangat sederhana yaitu mencacah daun dan batang thitonia lalu dibusukkan dalam plastik sehingga diperoleh cairan hasil pembusukan. cairan inilah yg mengandung urea yg cukup tinggi. (piga wari dekahna ngiat lit cairen hasil pembusuken e turang
Yoselina Ketaren pembusukkan daun tergantung kondisi..jika lembab, maka semakin cepat.. Kurang bisa aku memastikan tp biasanya lebih dari seminggu kita akan liat daun mulai busuk..semakin dicacah dan dilayukan dulu maka smakin mudah busuk..Jangan lupa plastiknya diikat. Dan saat daun busuk bercampur dgn uap air di plastik, maka kita akan dptkan urea cair..Selamat mencoba ya..
Itulah akar tanaman titonia Tithonia diversifolia yang dulu dianggap gulma. Di perakaran titonia ternyata hidup jutaan cendawan dan bakteri pelarut kalium dan fospat. Sebut saja bakteri kel.........ompok Azotobacter sp dan Azospirillum sp. Mahluk supermini itu melarutkan kalium dan fospat yang umumnya mengendap dalam tanah serta menambat nitrogen dari udara.
Anggota keluarga Asteraceae itu pun muncul menjadi tanaman ajaib. Ia mampu menolong pekebun yang kesulitan pupuk buatan pabrik karena langka dan mahal. Belakangan terungkap bakteri di zona perakaran titonia juga menghasilkan fitohormon seperti auksin, giberelin, dan sitokinin. Akar tithonia juga terinfeksi cendawan mikoriza yang mampu memperluas zona perakaran. Mikoriza ibarat penambang hara sehingga tanaman efektif menyerap hara.
Serangkaian riset di Universitas Andalas, Padang, selama 11 tahun membuktikan titonia tak sekadar pupuk hijau biasa. Anggota keluarga kenikir-kenikiran itu mengalahkan pupuk hijau dari keluarga legum yang kaya rhizobium bakteri penambat N. Selama ini keluarga legum disebut pupuk hijau terbaik. Kini tithonia—dengan mikoriza, azospirillum, dan azotobacter—lebih unggul karena menyediakan nitrogen, kalium, fosfat plus fitohormon sekaligus.
Lebih unggul
Penelitian di Rambatan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, juga menunjukkan tithonia lebih baik ketimbang pupuk kandang kotoran sapi dan kotoran ayam. Bahkan kipahit itu lebih unggul dari 100% pupuk pabrik. Tengok saja kombinasi 4 ton kompos tithonia, 2 ton kapur, dan 50% pupuk pabrik—yang biasa dipakai petani jagung—menghasilkan panen 9,8 ton biji/ha. Sementara tanpa titonia dengan 100% pupuk pabrik hanya 9,6 ton biji per ha. Artinya titonia mampu menghemat 50% pupuk pabrik tanpa mengurangi hasil.
Hasil jagung dengan titonia itu jauh lebih tinggi dari panen pekebun di daerah setempat yang hanya 4,6 ton biji/ha. Maklum, pekebun di sana umumnya belum mengenal kapur dan kompos titonia dalam menanam jagung. Ketika titonia pada kombinasi itu diganti 5 ton kotoran sapi dan 5 ton kotoran ayam, maka hasil panen masing-masing hanya 7,9 ton dan 9,2 ton. Riset lain pada melon, padi, dan sawit pun menunjukkan hasil serupa: tithonia lebih unggul dari kotoran sapi, kotoran ayam, dan 100% pupuk pabrik. Ia juga dapat menghemat 50% pupuk pabrik.
Laporan beragam riset itu jelas kabar gembira buat pekebun. Selama ini penyediaan kotoran sapi dan kotoran ayam sebagai pupuk organik jadi kendala karena pasokan terbatas. Hanya kebun yang berdekatan dengan peternakan saja yang mudah memperolehnya. Mengangkut 5 ton—setara 1 truk—pupuk kandang dari peternakan ke kebun menjadi lebih mahal dibanding pupuk pabrik yang lebih sedikit, 100—200 kg. Berbeda dengan titonia yang dapat ditanam sebagai pagar kebun seluas 1/5 luas kebun dan dapat dipanen setiap 2 bulan.
Mudah tumbuh
Bunga matahari meksiko (mexico sunflower)—sebutannya di mancanegara—itu mudah tumbuh dengan setek atau biji. Pertumbuhannya cepat dengan biomassa yang besar: akar banyak, batang lembut, dan daun banyak. Ia dapat ditanam sebagai pagar di sekeliling kebun atau pagar lorong di antara guludan. Dengan luasan titonia 1/5 dari luas kebun dapat memasok pupuk untuk 4/5 kebun yang diusahakan. Sebagai contoh pada lahan seluas 1 ha ditanam pagar titonia seluas 2.000 m2.
Dari lahan seluas itu dapat dipanen 30—35 ton tithonia segar dalam setahun atau setara 6—7 ton bahan kering. Karena pertumbuhan tunas cepat, ia dapat dipanen bertahap setiap 2 bulan untuk dibuat kompos. Bahan organik itu setara 185 kg nitrogen, 20 kg posfat, dan 186 kg kalium. Jumlah nitrogen itu jelas lebih tinggi dari dosis rekomendasi pupuk urea pada jagung sebesar 300 kg urea/ha atau setara 138 kg nitrogen.
Sayang, tanaman ajaib itu belum banyak dipakai sebagai pupuk organik di tanahair. Padahal di Sumatera Barat tithonia banyak tumbuh di tepi jalan dan lahan telantar sebagai gulma pengganggu. Contohnya di sepanjang jalan dari Padang menuju Solok, Bukittinggi, serta Sitiung. Di tepi jalan banyak tithonia tumbuh subur. Orang Minang menyebutnya sebagai bunga pahit. Sementara di Jawa Timur dikenal sebagai pahitan dan di Jawa Barat, kipahit. Laporan penelitian di mancanegara menyebut hanya Kenya, negara yang paling banyak menggunakan tithonia sebagai pupuk hijauan.
Baru setahun belakangan Syamsul Asinar Radjam, pekebun sayur mayur di Sukabumi, Jawa Barat, melaporkan di blog pribadi, kompos kipahit lebih unggul ketimbang kompos sayur mayur, rerumputan, cebreng, dan jerami. Menurutnya lahan yang disebarkan kipahit lebih gembur. Cacing yang dikenal memperbaiki kesuburan tanah pun lebih banyak ditemukan dibanding yang disebar pupuk organik lain. Kelak, anggota keluarga kenikir-kenikiran itu bakal menemani hijauan dari keluarga legume sebagai pupuk hijau sahabat pekebun. (Prof Nurhayati Hakim, Guru Besar di Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Andalas dan Destika Cahyana SP, praktikus pertanian di Jakarta)
Bberapa cara penggunaannya
Harry Surbakti Saya mencoba mengambil daun dan batang pohon ini. Lalu saya pukul dan memarkan, terus ditaruh dalam kaleng bekas Kong Guan. Setelah beberapa hari mulai busuk dan berair. Airnya saya campur dengan air hujan dan disiram ke bunga bunga. Kayaknya mulai membaik bunga itu. Tapi ini masih baru, saya mau coba terus lebih banyak ber experiment.
Edie Nirwan Yoselina Ketaren >> pemanfaatan thitonia sangat sederhana yaitu mencacah daun dan batang thitonia lalu dibusukkan dalam plastik sehingga diperoleh cairan hasil pembusukan. cairan inilah yg mengandung urea yg cukup tinggi. (piga wari dekahna ngiat lit cairen hasil pembusuken e turang
Kamis, 05 Januari 2012
RUMAH UMANG ( GUA KEMANG ) RUMAH Rumah Orang Bunian
Gua Umang atau Batu Kemang oleh J.H Neumann
Salah sada dokumen emekap tulisen Pandita JH Neumann tahun 1905, kira kira seratus enem tahun si lewat, judulna “Rumah Umang” (Gua Kemang). I ja kin rumah umang, janah kai kin umang?
Adi nina tua tua kalak Karo, umang emekap sejenis mahluk halus si mirip ras jelma tapi belinna kira kira seperempat belin jelma biasa. Erdalan mungkuk janah tukul tukulna arah lebe, kambal kambalna ngala ku pudi. Umang beluh ngelimun (menghilang), emaka labo teridah adi lakin dua lapis pengenen matanta, pala ate umang kin encidahken bana. Nina kin kunu (konon), nai nai pernah nge anak kuta sekitar Sibolangit babaken umang.
Kenca bene kira kira dua minggu, rempet ia seh i darat kuta. Orang tua, kade kade ras pe anak kuta enggo latih daram daram ise pe la ngidahsa sepulu telu wari dekahna. Emaka nuri nuri me si bene enda ndai maka mbaru denga ia ndahi kerja kerja meriah i sada kuta si sehkal jilena. Erkata gendang, suari berngi, landek landek, man minem, uis mejile, ayam ayam pirak mbentar ras emas megersing, tempa tempa tading ibas astana kerajan si sampur dadih ras tengguli.
Emaka megati nge gel gel i begi anak kuta sora rende ras gendang meriah dauh dauh nari, tapi adi i dahi kempak asal sora, kai pe labo jumpa. Amin bage gia, i kuta Durin Tani deher Sembahe, baluren Lau Betimus lit me ije guha batu bas awak reben. Nina tua tua sidekah eme rumah umang si enggo tadingkenna. Janah terbernehen i tepi lau Betimus lit ka ije ‘batu pertenunen’ ras pe ‘batu penjemuren’. Ibas berngi tertentu deherken rumah umang e megati ka idah kalak sekin tah patuk pesai juma. Begi sorana, tapi la idah jelmana.
Neuman di Batoe Kemang, 1906
JH Neumann tiba tahun 1900 dan belajar Bahasa Karo di Jakarta selama satu tahun. Mulai bekerja di Sibolangit dan sekitarnya 1901 dan wafat di Medan 1949. JH Neumann bukanlah sarjana Theologi. Beliau
ditabalkan sebagai Pendeta setelah teruji kirprahnya sebagai penginjil aktif dan berbuat banyak bagi masyarakat Karo pada zamannya. Dia menerjemahkan Alkitab ke dalam Bahasa Karo dan beberapa buku cerita alkitab lainnya. Beliau juga menulis Kamus Bahasa Karo – Bahasa Belanda yang pertama. Beliau adalah penginjil yang paling lama melayani di daerah Karo dan ikut membidani lahirnya GBKP. Itulah sebabnya GBKP menabalkan namanya di Sekolah Tinggi Managemen Informatika dan Komputer sebagai STMIK Kristen Neumann Indonesia. Di tahun tahun awal pelayananya, tepatnya 17 dan 18 May 1906 JH Neumann bersama E.J. Van Den Berg mengulangi kunjungannya ke Batoe Kemang. Mencatat secara detail semua temuannya.
DE BA TOE KËMANG, NABIJ MEDAN.
DOOR
E. J. VAN DEN liERG en J. H. NEUMANN',
Nadat reeds door verschillende personen, en ook door ons herhaaldelijk een bezoek was gebracht aan de Roemah Oemang, of ook wel Batoe Kemang geheeten, gingen wij den 17 en 18 Mei 1906 daar weer heen ten einde door opmetingeu dezen steen iu kaart te brengen, en zoodoende er de aandacht van meer bevoegden op te vestigen.
Langganan:
Postingan (Atom)
Daun kipahit 5 Kg ( 0,5 guni kitik)
Plastik sibiasa i pake untuk tempat wortel
Batang ras bulung kipahit dipotong sekitar 5 cm, masuken kubas plastik.
ikat bagian atas ras bawah, setelah 1 minggu air kipahit sudah mengumpul dan plastik siap dibocorkan dan ditampung airnya
pengolahan akar kipahit :
Akar kipahit 4 Kg
Air bersih 10 liter
Terasi 1 kg
Gula merah 0,5 kg
dedak 2 Kg
Akar kipahit direndam dalam air 10 l selama 4 hari
setelah 4 hari Terasi, gula merah dan dedak dimasak selama 1 jam, setelah dingin dicampur dengan air yg sudah direndam akar kipahit, tutup rapat selama 14 hari, jadilah mol yg cukup bagus